Kenapa Manusia Tidak Tinggal di Bulan, Daripada di Planet Mars?

Sumber daya bumi saat ini semakin menipis seiring berjalannya waktu. Sumber daya tersebut semakin terkuras setiap harinya karena meroketnya populasi manusia itu sendiri. Populasi itu jugalah yang membuat planet ini semakin mendidih, yaitu dengan adanya pembakaran-pembakaran kendaraan berbahan bakar fosil, ditambah lagi dengan asap-asap pabrik yang mengepul dari hasil pembakaran produksi. Saat ini kita membutuhkan tempat tinggal baru.

Planet Mars terlihat sebagai alterantif yang bagus. Elon Musk saat ini tidak hanya mendukung explorasi mars tetapi juga bagaimana mentransformasi mars menjadi tempat tinggal baru. Sekarang perjalanan planet mars-bumi memakan waktu sebulan, itupun juga tergantung dengan jarak mars dan bumi. Dengan jarak tersebut komunikasi antara dua planet akan delay sampai dengan 4 menit. Artinya ketika ada sebuah kecelakaan fatal, mengkontak bantuan luar akan menjadi sebuah hal yang sia-sia.

Planet merah mars
Planet Mars terlihat sangat merah
Lebih jauh, perjalanan mars pulang-balik adalah sebuah hal yang belum dapat terjadi. Hal ini karena mesin-mesin roket yang mebawa kita ke mars membutuhkan bahan bakar dan infrastruktur yang sangat besar, dan saat ini tidak mungkin untuk memindah insfrastruktur tersebut ke planet mars.

Nah sekarang bagaimana dengan koloni ke bulan? jarak bulan ke bumi hanya memakan tiga hari perjalanan, selain itu komunikasi dua arah hanya memakan delay beberapa detik saja. Jadi ketika ada sebuah kecelakaan saat perjalanan akan sangat mudah dalam meminta bantuan luar. Memindah insfrastruktur ke bulan juga sebuah hal yang masih dimungkinkan. Mudahnya ketika kita mengarahkan benda dari bulan dengan angle yang tepat akan jatuh tepat ke planet bumi.

foto bumi dari bulan
Bulan hanya berjarak 3 hari saja dari bumi
Dan dengan kemudahan ini, kenapa para penjelajah luar angkasa tetap akan mengkoloni planet mars, kenapa tidak bulan saja?

Kurangnya Atmosfir

Misi Apollo yang dilakukan pada 1969 sampai 1972 membawa pulang sekitar 400 kilogram batu dan tanah dari bulan. Dari hasil penelitian ini, diapati bahwa kondisi geologi bulan mirip dengan yang dipunyai planet bumi, diperkirakan bahwa dulunya bulan merupakan pecahan bumi yang terlempar ke luar angkasa.

Sedangkan di sisi lain, planet mars mempunyai inti yang berbeda dari bumi, tapi menghuni planet mars lebih menjanjikan daripada di bulan. Hal ini karena mars mempunyai atmosphere, layaknya bumi. Walaupun atmosphere ini tidak menopang oksigen tetapi keberadaannya dapat melindungi mars dari hujan meteroids yang selalu mengancam, hal ini lah yang tidak ada di bulan. Selain itu atmosphere juga melindungi isinya dari bahaya sinar UV, karena tanpanya kita akan terbakar hanya dalam hitungan detik saja.

Buzz Aldrin pada misi apollo
Buzz Aldrin sedang mengibarkan bendera Amerika
Mars juga mempunyai angin dan musim dimana temperatur setiap harinya bervariasi antara 120 derajat celcius hingga -200 derajat celcius dalam seharinya. Sedangkan lemahnya atmosfir pada bulan adalah karena lemahnya gravitasi bulan sendiri. Gravitasi mars adalah sepertiga dari bumi, tetapi hal tersebut masih dapat membentuk gas menjadi atmosfir. Sedangkan di bulan perbadingan gravitasinya adalah satu banding enam dibanding bumi, hal ini juga akan memebuat para kolonis harus membiasakan diri lebih.

Dan juga kawah-kawah di permukaan bulan dipenuhi dengan debu. Debu-debu inilah yang memenuhi permukaan bulan, dan biasa dikenal dengan regolith. Debu-debu ini cukup licin dan dapat menyebabkan kendaraan luar angkasa terpeleset ke celah-celah kawah, dan parahnya dapat menyebabakan kerusakan berat pada mesin tersebut. Nah dengan kemungkinan rusaknya kendaraan-kendaraan tersebut akan membuat biaya tambahan yang besar, dan lebih bahaya adalah juga bisa mengancam nyawa para kolonis.

Keberadaan air

Dalam sebuah explorasi ke bulan didapati bahwa bulan dulunya adalah dipenuhi jutaan ton kubik air. Air-air ini berada dibawah permukaan bulan yang dipenuhi dengan kerak dan debu. Air ini dapat dikonsumsi, digunakan untuk memasak, dan juga untuk berobat. Unsur air ini bahkan dapat diekstrak menjadi oksigen untuk bernafas.

bulan dulu penuh dengan air
bulan dulunya penuh dengan air
Lebih jauh lagi, energi yang dibuat dari element-element dibulan dapat digunakan sebagai bahan bakar roket. Faktanya, bahan bakar terbaik yang pernah dibuat saat ini adalah kombinasi hydrogen dan oksigen. Dan air merupakan sebuah subtansi yang penting didalam subah angkasa luar.

Oksigen juga dapat diekstrak dari regolith, yang mana 42% terbuat dari oksigen. Oksigen ini dapat dihirup ataupun dikombinasikan dengan hidrogen untuk membuat air dan bahan bakar. 

Debu tebal di bulan juga dapat digunakan untuk melindungi kolonis dari sinar ultraviolet yang berbahaya, ataupun juga dapat digunakan untuk membuat tempat tinggal di dalam gua-gua bulan, hal ini sama dengan manusia pertama di bumi, yang dipercaya tinggal di gua-gua selama bertahun-tahun.

Jejak kaki Buzz Aldrin
Kakinya Buzz Aldrin di bulan
Tempat tinggal di bulan yang paling menjanjikan bisa dikatakan adalah di kutub bulan, yang mana tidak hanya dipercaya bahwa ada bongkahan es disana, tetapi juga adanya suhu yang relatif hangat. Matahari di kutub bulan bersinar cukup lama sehingga membuat temperarture disana lebih stabil, yakni sekitaran 0 derajat celcius.

Tapi, walaupun dengan pemikiran diatas, saat ini para ilmuwan masih belum yakin akan adanya air di bulan. Dari misi pencarian terahir yang dilakukan, sampai saat ini masih belum dapat menemukan hasil yang spesifik. Sempat tim pencari mendeteksi hidrogen disekitar kutub bulan, dan setelah itu tim pencari diprogram untuk menuju ke kutub selatan bulan, berharap menemukan kemajuan, tapi sampai saat ini tidak ada hasil yang didapat.

Terahir, walaupun koloni bulan lebih tidak beresiko, tetapi pada ahirnya tim ilmuwan tetap tidak dapat melanjutkan, hal ini karena kondisi bulan yang dingin, kering, tandus dan juga berbahaya untuk dihuni. Jika dilihat dari biaya dan kemudahan perjalanan ke bulan, memang bisa dikatan bulan lebih layak, tetapi jika mempertimbangkan jangka panjang kehidupan manusia, jelas planet mars lebih diunggulkan.

Itulah alasan kenapa para ilmuwan tidak mengkoloni bulan, melainkan lebih memilih planet merah, mars. Apa pendapatmu tetang hal diatas? tulis komentar sahabat Sains Gila dibawah ya :D
Kenapa Manusia Tidak Tinggal di Bulan, Daripada di Planet Mars? Kenapa Manusia Tidak Tinggal di Bulan, Daripada di Planet Mars? Reviewed by Herosimo Sribiko on Kamis, Mei 10, 2018 Rating: 5

11 komentar:

  1. saya mau tinggal di bumi aja lah mas, hehe... good share !!!

    BalasHapus
  2. Planet Mars bisa dihuni manusia ?.
    O,aku baru tau dari artikel ini..
    Memungkinkan ngga ya disana sebenarnya ada kehidupan seperti manusia di bumi ini ?

    BalasHapus
  3. Sampai saat ini dunia yang paling indah adalah planet bumi, tatasurya masih terlalu kecil bagi keberadaan sebuah planet yang dapat menyamai bumi. Mungkin kita harus berkelana hingga ke tepian galaxy suatu hari kelak.

    BalasHapus
  4. Thanks infonya. Sangat menarik http://bit.ly/2MZshrf

    BalasHapus
  5. Anda suka bermain slot???
    Mau bonus slot 200%???
    Mari join bersama kami di Winning303
    Dapatkan bonus slot 200% langgsung untuk anda

    Info regis
    - WA : +6287785425244

    BalasHapus
  6. Dapatkan keseruan dengan deposit minimal 10ribu di Donaco Poker...Menangkan bonus jackpot hingga puluhan juta rupiah tanpa ribet...

    Dapatkan Juga Bonus Dari Donaco Poker...
    - Bonus Deposit 15% New Member Weekend.
    - Bonus Deposit 10% Next Deposit Weekend.
    - BONUS DEPOSIT HARIAN 5%
    - BONUS ROLLINGAN MINGGUAN 0.5%
    - BONUS KEJUTAN LAINNYA

    Hubungi Kami Secepatnya Di :
    WHATSAPP : +6281333555662

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.