Saat ini internet sudah ada dimana-mana, mulai dari kantor, mall, bandara, dan juga lokasi-lokasi yang lain. Internet bukanlah hal yang mewah untuk saat ini, melainkan sebuah kebutuhan bagi masyarakat jaman sekarang.
Bahkan internet sekarang sudah ada di warung-warung kopi, cafe, angkringan, barber shop dsb. Sekarang ini orang-orang lebih suka streaming konten di Youtube, main Instgaram daripada mebaca koran, majalah atau hal-hal yang menarik pada jaman dulu.
Salah satu tempat yang saat ini belum tersedia akses internet alias belum ada Wi-Fi nya adalah ketika kamu berada di ketinggian 30,000 kaki. Yak benar, ketika kamu di pesawat. Artikel sebelumnya Sainsgila telah membahas Kenapa Pesawat Terbang di Ketinggaian 30,000 Kaki? sudah kah kamu mebacanya, jika belum kamu dapat mampir dulu ya :D
Sejatinya bisa saja perusahaan maskapai penerbangan memberikan layanan Wi-Fi ketika di pesawat, meskipun pesawat harus terbang tinggi dan berpindah-pindah dari tempat satu ke tempat yang lain.
Nah jika kamu penasaran bagaimana cara membawa internet tersebut di pesawat, kamu harus lanjut baca artikel ini sampai habis ya.
Teknologi yang lebih baik dari Ku Band adalah Ka-Band. Ka-Band ini menggunakan ViaSat1 satelit, dengan refleksi yang terbaik, Ka-Band ini dapat menghantarkan kecepatan sampai dengan 80Mbps, kecepatan yang bisa dikatakan sangat tinggi.
Bahkan internet sekarang sudah ada di warung-warung kopi, cafe, angkringan, barber shop dsb. Sekarang ini orang-orang lebih suka streaming konten di Youtube, main Instgaram daripada mebaca koran, majalah atau hal-hal yang menarik pada jaman dulu.
Salah satu tempat yang saat ini belum tersedia akses internet alias belum ada Wi-Fi nya adalah ketika kamu berada di ketinggian 30,000 kaki. Yak benar, ketika kamu di pesawat. Artikel sebelumnya Sainsgila telah membahas Kenapa Pesawat Terbang di Ketinggaian 30,000 Kaki? sudah kah kamu mebacanya, jika belum kamu dapat mampir dulu ya :D
Wi-Fi an di pesawat ternyata bisa |
Sejatinya bisa saja perusahaan maskapai penerbangan memberikan layanan Wi-Fi ketika di pesawat, meskipun pesawat harus terbang tinggi dan berpindah-pindah dari tempat satu ke tempat yang lain.
Nah jika kamu penasaran bagaimana cara membawa internet tersebut di pesawat, kamu harus lanjut baca artikel ini sampai habis ya.
Menggunakan sistem ATG (Air-to-Ground)
Saat ini kebanyakan vendor internet menawarkan layanan-nya dengan menggunakan transmisi kabel (seperti Fiber Optik). Kemudian dari situ masuk ke dalam router yang ada di rumah-mu, lalu router memancarakan sinyal Wi-Fi dengan bantuan antena.
Nah dengan cara diatas, tidaklah mungkin sebuah pesawat dibekali dengan kabel, karena pesawat harus terbang dan berpindah tempat secara terus menerus. Maka dengan kendala tersebut pesawat harus menggunakan internet dengan transimi wireless (tanpa kabel).
Salah satu cara untuk mentrasmisikan internet melalui jaringan wireless adalah dengan mengkomunikasikan antara pesawat dengan tower celuler yang ada di bawah/tanah. Dari tower ini akan ada antena yang dapat menjangkau pesawat, karena pesawat selalu berjalan, makan pesawat ini akan selalu otomatis terkoneksi dengan tower yang paling dekat yang berada di permukaan.
Sistem ATG dapat menghantarkan internet ke pesawat |
Teknologi ini mirip dengan ketika kamu berada di Mall atau bandara dengan ruangan yang cukup luas, tetapi jika kamu berpindah tempat kamu selalu terkoneksi dengan Wi-Fi. Sejatinya ketika kamu mengunakan handphone saat di mall, dan kamu berpindah ke tempat satu ke tempat lain, handphone kamu dapat otomatis menyesuaikan dengan perangkat router yang paling dekat. Ketika handphone terkoneksi dengan router yang sinyal lemah, otomatis perangkat dapat memutus koneksi dan mencari sinyal yang paling kuat.
Tetapi kecepatan internet yang didapat menggunakan teknologi ATG ini hanyalah sekitar 3Mbps. Cukup sih untuk sekedar browsing ataupun membuka email, tapi kalau digunakan untuk streaming Youtube pastilah buffering.
Sistem ATG masih kurang cepat dalam hal kuantitas bandwith |
Selain itu layanan ATG tidak dapat menjangkau pesawat yang melewati jalur laut, hal ini jelas saja karena tower tidak bisa di dirikan di atas laut. Makanya kebanyakan ATG ini hanya untuk penerbangan domestik saja.
Tidak hanya itu, karena tower celuller tidak bisa didirikan di sembrangan tempat, walaupun berada di darat, maka ada kemungkinan ketika pesawat terlalu jauh dengan tower dan dapat mengurangi sinyal antena. Hal ini tentu saja dapat mengurangi kecepatan internet yang didapat oleh penumpang.
Ku dan Ka-Band
Keterbatasan dari teknologi ATG ini dapat diatasi dengan menggunakan layanan satelit yang berada di luar angkasa. Satelit ini berkomunikasi dengan pesawat menggunakan frequensi micro yang disebut Ku Band
Satelit ini berfunsi seperti pemantul kaca, yaitu dari tower di darat diarahkan ke satelit kemudian menuju ke pesawat. Antena di sisi pesawat sendiri berbentuk kubah yang berada di posisi atas dengan menghadap ke atmosfir.
Teknologi ini dapat membawa kecepatan internet sampa dengan 30-40 Mbps, tapi karena biasanya satelit digunakan oleh beberapa pesawat maka angka ini bisa saja berkurang. Karena pesawat selalu bergerak dan berpindah apalagi saat berada di lautan, hal ini dapat menyebabkan latensi saat membuka sebuah website menjadi tingi. Hal yang sebenarnya bisa diatasi pada sistem ATG karena lokasi pesawat selalu dekat dengan tower sehingga latency bisa maksimal.
teknologi satelit pada layanan internet pesawat |
Teknologi yang lebih baik dari Ku Band adalah Ka-Band. Ka-Band ini menggunakan ViaSat1 satelit, dengan refleksi yang terbaik, Ka-Band ini dapat menghantarkan kecepatan sampai dengan 80Mbps, kecepatan yang bisa dikatakan sangat tinggi.
Tapi bagaimanapun juga teknologi ini sangatlah mahal, sehingga tidak banyak maskapai yang mampu menggunakan layanan ini.
Kenapa tidak seluruh maskapai mempunyai layanan Wi-Fi?
Salah satu alasannya sudah disebutkan diatas, yaitu mahal. Selain itu beberapa maskapai tidak berani menggunakan layanan Ku-Band adalah karena antena yang berada di pesawat cukuplah berat. Selain dapat menghambat gerakan pesawat, karena beratnya antena ini dapat menyebabkan penggunaan bahan bakar yang bertambah.
Tambah bahan bakar berarti pengeluaran biaya operasional yang bertambah. Dengan adanya layanan ini mau tidak mau maskapai penerbangan akan menambah biaya tiket pesawat.
Tap tenang saja, perkembangan teknologi wireless cukup pesat. Saat ini para enginers sedang mengembangkan antena yang lebih ringan, kecil sehingga dapat mengurangi biaya tambahan bahan bakar pesawat. Dengan adanya pembaharuan ini nantinya dapat menghemat bahan bakar pesawat dan banyak biaya.
Internet di pesawat menjadi hal yang sangat menarik |
Selain itu harapannya adalah kecepatan internet yang didapat juga semakin cepat dengan antena yang terbaru ini, sehingga kamu dapat menikmati internet dengan lebih nyaman.
Apa pendapatmu tentang teknologi-teknologi diatas? tulis komentarmu di bawah ya :D
Referensi:
Bagaimana Cara Wifi di Pesawat Terbang Bekerja?
Reviewed by Herosimo Sribiko
on
Senin, Mei 28, 2018
Rating:
Mantap
BalasHapusBenar, bisa kok ngeblog dalam pesawat Singapore Airlines pada saat terbang di udara he he he
BalasHapuswah mantap nih biar nggak bosan di atas pesawat bisa ngeblog sambil terbang
BalasHapuswah baru tahu cara kerjanya. Kapan2 bs nyoba nih
BalasHapusbisa telponan via WA berarti di pesawat.. :D
BalasHapusSangat bermanfaat sekali
BalasHapusbaru tahu cara kerjanya makasih yah kak
BalasHapuskawasan industri